Wednesday, July 31, 2019

Diskusi Dalam Deskripsi Yang Baik Untuk Siswa

Posted by with No comments


Diskusi sudah menjadi salah satu hal yang pokok dilakukan di dalam lingkungan bermasyarakat atau berkelompok. Diskusi dilakukan karena demi mencari solusi atau tujuan secara bersama-sama. Sehingga menciptakan sebuah sosialisasi dan entitas tersendiri. Diskusi juga bisa melatih dan mempertajam beberapa ketrampilan, seperti mengasah pendapat, mempertimbangkan dan menghargai perbedaan pendapat, dan selalu bisa mengevaluasi bukti.



Pengertian Diskusi 

Diskusi adalah terjadinya interaksi antara 2 orang atau lebih, dalam bentuk pengetahuan, musyawarah, ataupun ilmu tertentu yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang benar. Dalam sebuah diskusi biasanya ada tema atau topik yang dibahas oleh orang-orang yang terlibat di dalamnya. Biasanya hasil dari topik yang dibahas tersebut yaitu adanya pemahaman mengenai topik yang telah dibicarakan bersama. Diskusi juga bisa dianggap sebagai cara untuk bertukar pikiran demi meraih adanya kesepakatan untuk bersama.

Ingatkah anda ketika masa sekolah dulu sering berdiskusi dengan teman dan berkelompok
untuk membahas suatu mata pelajaran tertentu? Lalu setelah diskusi itu selesai akan ada laporan dari setiap kelompok tentang hasil dari diskusi tersebut.



Diskusi terbagi menjadi dua macam, yaitu diskusi Formal dan Non-formal:

Diskusi Formal adalah sebuah jenis komunikasi verbal di mana pertukaran informasi dilakukan  melalui jalur yang telah ditentukan dan di tetapkan (Memiliki Aturan).

Beberapa jenis diskusi formal:
1. Seminar

Anda pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya seminar, apalagi di zaman sekarang dengan banyaknya profesi baru di dunia pekerjaan atau pengusaha banyak sekali seminar yang dilakukan untuk menjelaskan suatu produk, masalah, atau sesuatu yang dilakukan untuk menarik minat masyarakat. Di dalam seminar, ada beberapa ahli dalam bidangnya yang membahas topik tertentu untuk mencapai suatu kesepakatan.

2. Lokakarya/sanggar kerja

Lokakarya juga termasuk dalam suatu diskusi yang tentunya membahas suatu pekerjaan atau profesi tertentu. Bukan itu saja, mungkin sebuah karya dari seseorang yang ahli bisa dibahas di diskusi lokakarya tersebut.

3. Simposium

Simposium merupakan diskusi yang diadakan oleh beberapa orang atau kelompok untuk membahas tentang prasaran mengenai pokok permasalahan tertentu. Diskusi ini juga diadakan untuk mendapat suatu kesepakatan atau solusi bersama.

4. Diskusi panel

Pengertian mendasar dari diskusi panel ini adalah diskusi yang dilakukan untuk memperluas wawasan tentang permasalahan yang sedang hangat dibicarakan oleh orang banyak, serta melibatkan para ahli yang menjadi penulis atau pembicara di diskusi tersebut.

5. Konferensi

Konferensi yaitu pertemuan yang diadakan untuk berunding atau bertukar pendapat mengenai permasalahan yang sedang dihadapi bersama oleh para peserta diskusi. Konferensi juga menjadi ajang mengemukakan pendapat sebagai sarana untuk memperoleh penyelesaian yang diharapkan oleh semua pihak terkait.

6. Diskusi pleno

Merupakan lanjutan dari diskusi kelompok yang sudah terjadi, diskusi pleno ini dilakukan untuk melaporkan hasil diskusi sebelumnya untuk kemudian ditindak lanjuti masalahnya.

7. Debat

Debat sering terjadi di hampir setiap diskusi karena setiap orang yang menyampaikan pendapat tentu memiliki pandangan dan pendapat yang berbeda-beda. Setiap peserta diskusi akan berdebat untuk mempertahankan argumen dan gagasannya.

8. Kongres

Kongres biasanya dilakukan oleh para pelaku politik atau wakil dari suatu organisasi, tujuan dari dilakukan kongres ini adalah untuk sama-sama berpikir dalam pengambilan keputusan.

9. Forum diskusi

Forum diskusi atau wadah atau tempat yang dilakukan oleh para peserta diskusi untuk menggabungkan beberapa dialog tertentu. Biasanya, terdapat demokrasi yang tinggi pada sebuah forum diskusi tersebut.

10. Diskusi kasualis

Diskusi ini merupakan bentuk dari suatu penelitian dari satu permasalahan yang konkret yang mengandung beberapa jalan keluar. Biasanya diskusi kasualis ini dilakukan untuk mencari jalan keluar secepatnya.

Salah satu diskusi yang terjadi di dalam politik atau kongres untuk mengambil keputusan permasalahan kenegaraan terhadap peperangan dan terorisme.


Diskusi Non-formal adalah Jenis komunikasi verbal di mana pertukaran informasi tidak mengikuti saluran apa pun (Aturan Jelas), komunikasi terbentang ke segala arah. Biasanya komunikasi terjadi secara spontan untuk menentukan suatu kesimpulan pada saat itu juga.

Jenis-jenis diskusi non-formal:
1. Kelompok studi

Biasanya kelompok studi ini dilakukan oleh para murid/siswa sekolah yang sedang berkelompok mendiskusikan mata pelajaran tertentu.

2. Kelompok pembentuk kebijaksanaan

Dalam menyelesaikan suatu masalah dibutuhkan kebijakan dalam mengambil keputusan yang tepat, maka dibuatlah kelompok kebijaksanaan ini agar terkumpul beberapa pendapat untuk menghasilkan keputusan yang bijaksana.

3. Komite atau pertemuan kelompok para orang tua murid

Pertemuan para orang tua murid dengan gurunya ini biasa terjadi di suatu sekolah untuk masalah yang mengganggu bagi sekolah atau para siswa.

Di dalam diskusi non-formal hampir tidak ada sebuah aturan untuk bertanya maupun lainnya. Semuanya dilakukan begitu saja.


Tujuan Diskusi


Adapun tujuan diadakannya diskusi, diantaranya yaitu :

  1. Sebagai wadah penyelesaian masalah, sehingga dengan diadakannya diskusi masalah seberat apapun bisa dipecahkan dengan cara yang baik.
  2. Sebagai wadah yang tepat untuk menambah pengetahuan, menambah wawasan, serta ilmu yang didapat dari berdiskusi.
  3. Diskusi juga dibuat agar para pesertanya belajar saling melontarkan dan menghargai setiap pendapat yang berbeda. 
  4. Tujuan lain diadakannya diskusi yaitu agar para peserta diskusi bisa belajar beretika saat diskusi sedang berlangsung. 
  5. Melatih para anggotanya berbicara di depan umum agar lebih berani dalam bersuara tentang pemikiran dan pendapat pribadinya. 
  6. Diskusi dianggap sebagai faktor pendukung dalam meningkatkan suatu tradisi yang intelektual. 
  7. Sebagai wadah yang tepat dalam mengambil kesimpulan dan keputusan. 
  8. Sebagai tempat untuk orang-orang yang ingin menyamakan visi, misi dan persepsi 
  9. Menjadi sarana yang tepat guna menghidupkan kepedulian dan kepekaan terhadap suatu perbincangan dan komunikasi di dalam suatu diskusi.
Tujuan dilakukannya diskusi salah satunya adalah mencari solusi dari masalah yang ada secara bersama-sama.


Fungsi Manfaat Diskusi Bagi Orang Yang Berdiskusi


Diskusi tentu memberikan banyak manfaat bagi para pesertanya, dan juga bagi kelompoknya. Berikut ini beberapa manfaat dalam berdiskusi. Diantaranya :

  1. Melatih kemampuan berpikir setiap anggota/peserta diskusi sehingga pikiran menjadi luas dan tidak terbatas.
  2. Menanamkan sikap demokrasi karena anda akan terbiasa mengemukakan pendapat saat sedang berdiskusi.
  3. Membiasakan sikap saling menghargai, pendapat atau argumen yang muncul saat berdiskusi membuat kita akan menghargai setiap pendapat atau pemikiran setiap orang yang berbeda-beda. 
  4. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman, hal itu bisa dilihat dari bertambahnya wawasan kita dari hasil pemikiran dan topik-topik yang telah dibahas selama diskusi berlangsung. 
  5. Mengasah kemampuan berpikir yang kreatif dan analitis karena otak dibiasakan untuk berpikir saat diskusi. 
  6. Melatih kemampuan bicara di hadapan orang banyak saat kita mengemukakan pendapat di muka umum. 
Menciptakan beberapa ide secara bersama-sama demi mencapai tujuan yang sudah disepakati.


Bagi setiap orang, masyarakat atau suatu komunitas, diskusi merupakan hal yang umum untuk dilakukan, diskusi harus ada percakapan atau komunikasi. Diskusi bisa menjadi strategi yang sangat baik untuk meningkatkan motivasi siswa, mendorong ketangkasan intelektual, dan mendorong kebiasaan demokratis. Mereka menciptakan kesempatan bagi siswa untuk berlatih dan mempertajam sejumlah keterampilan.


Monday, July 25, 2016

Konfigurasi Static Routing(IP Routing) di Packet Tracer

Posted by with No comments
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan hari ini, kita akan belajar bagaimana cara mengkonfigurasi Static Routing menggunakan protokol IP Route di Packet Tracer. Baiklah, mari kita mulai dengan Pengertian...

A. Pengertian

Static routing adalah bentuk routing yg terjadi ketika router menggunakan konfigurasi router secara manual, tidak seperti routing dinamis yg dikonfigurasi secara otomatis. Lalu juga pada routing static, konfigurasi tidak akan berubah atau tetap walapun jaringan berubah atau dikonfigurasi ulang.

B. Latar Belakang

Perlu diketahui bahwa EIGRP dan OSPF yg kemarin kami share adalah teknik Dynamic routing. Jadi disini kita gantian belajar merouting menggunakan teknik Static routing. Berikut topologinya yg akan kita pelajari nanti


C. Alat dan Bahan

1. PC atau Laptop
2. Packet Tracer

D. Maksud dan Tujuan

Konfigurasi Static routing cukup susah, tetapi jika kalian paham akan konsep protokol IP Route pasti kalian merasa mudah atas konfigurasinya. Tetapi apapun dalam konfigurasi jaringan atau dalam IT jangan memudahkan apapun, karena hal itu bisa berakibat fatal. Nha maka dari itu, disini kita akan belajar bersama-sama untuk mengetahui dari konsep dari Static Routing.

E. Tahap Pelaksanaan Kegiatan

  1. Buka Packet Tracer dan buat topologi seperti diatas atau bisa kalian buat topologi sendiri
  2. Sementara tentukan IP dari host atau PC client. Kalau punya kami seperti ini:
    PC0= 192.168.1.1[IP] 255.255.255.0[Netmask] 192.168.1.254[Gateway]
    PC1= 192.168.1.2[IP] 255.255.255.0[Netmask] 192.168.2.254[Gateway]
  3. Lalu buka konfigurasi(CLI) pada Router0, lalu tulis perintah seperti ini
    Router(config)#int lo0
    Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
    Router(config-if)#no shut
    Router(config-if)#ex
    Router(config)#int lo1
    Router(config-if)#ip add 192.168.2.2 255.255.255.0
    Router(config-if)#no shut
    Router(config-if)#ex
    Router(config)#int fa0/0
    Router(config-if)# ip add 192.168.1.254 255.255.255.0
    Router(config-if)#no shut
    Router(config-if)#ex
    Router(config)#int fa1/0
    Router(config-if)#ip add 12.12.12.1 255.255.255.0
    Router(config-if)#no shut
  4. Berikutnya Router1nya
    Router(config)#int lo2
    Router(config-if)#ip add 192.168.3.3 255.255.255.0
    Router(config-if)#no shut
    Router(config-if)#ex
    Router(config)#int lo3
    Router(config-if)#ip add 192.168.4.4 255.255.255.0
    Router(config-if)#no shut
    Router(config-if)#ex
    Router(config)#int fa0/0
    Router(config-if)# ip add 192.168.2.254 255.255.255.0
    Router(config-if)#no shut
    Router(config-if)#ex
    Router(config)#int fa1/0
    Router(config-if)#ip add 12.12.12.2 255.255.255.0
    Router(config-if)#no shut
  5. Oiya, sebelumnya pastikan semua interface dalam keadaan UP. Untuk mengecek ketikkan perintah
    Router#sho ip int br
  6. Jika sudah, kita setting IP routenya. Disini intinya perintahnya adalah seperti ini:
    Router(config)#ip route <network destination> <netmask network  destination> <next-hop ip addres>
    Router(config)#ip route <network destination> <netmask network  destination> <exit interface>
    Penjelasan:
    Network Destination: network tujuan yang tidak terhubung langsung (remotely connected network)
    Next-hop IP Address: ip address yang terletak didepan router lokal menuju network destination
    Exit-interface: interface yang ada di router lokal untuk menuju network destination 
  7. Selanjutnya kita konfigurasi IP Routenya. Perintah, ketikkan perintah seperti ini
    Router(config)#ip route 192.168.2.0 255.255.255.0 12.12.12.2
    Router(config)#ip route 172.16.3.0 255.255.255.0 12.12.12.2
    Router(config)#ip route 172.16.4.0 255.255.255.0 12.12.12.2
  8. Berikutnya yg Router1
    Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.0 12.12.12.1
    Router(config)#ip route 172.16.1.0 255.255.255.0 12.12.12.1
    Router(config)#ip route 172.16.2.0 255.255.255.0 12.12.12.1 
  9. Kemudian, kalian ping dari host0 ke host1, apakah sudah bisa terkonek atau belum.
  10. Selesai
F. Hasil dan Kesimpulan

Disitu bahwa kita harus mensetting router harus bisa terkonek dulu jika host ingin saling terhubung. Caranya terhubung adalah lewat jalur IP tujuan dan netmasknya lalu kita tentukan next hopnya dan selanjutnya kita tentukan akhir dari jalur IPnya

G. Referensi

Ebook CCNA Lab Guide Nixtrain

Jika ada masih bingung atau ada yg ditanyakan seputar konfigurasi diatas, silahkan tanya di komentar
Semoga Bermanfaat :)

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Friday, July 22, 2016

Tutorial Konfigurasi OSPF(3 router) di Packet Tracer

Posted by with 6 comments
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan hari ini, kita akan belajar merouting 3 router menggunakan protokol OSPF di Packet Tracer. Pada konsep routing ini nanti, mungkin kami rasa konsep cara kerjanya cukup bisa dimengerti untuk kalian yg baru belajar merouting atau memang sebelumnya sudah merouting dengan menggunakan cara lain. Baiklah, sebelum langsung ke langkah konfigurasi mari kita belajar dulu tentang protokol OSPF.

A. Pengertian

OSPF(Open Shortest Path First) adalah protokol link state yg menangani routing lalu lintas IP.

B. Latar Belakang

Nanti kita akan merouting 3 router menggunakan protokol OSPF. Berikut topologinya

Disitu, router kami remote menggunakan kabel console. Jika sudah dikonfigurasi routernya lalu PC Host akan kita hubungkan satu sama lain.

C. Alat dan Bahan

1. PC atau Laptop
2. Packet Tracer

D. Maksud dan Tujuan

Dua konsep penting dalam OSPF adalah Autonomous System dan Area. Area digunakan untuk routing hirarkis. Area juga digunakan untuk mengontrol kapan dan berapa banyak informasi routing dibagi di seluruh jaringan kalian.

E. Tahap pelaksanaan Kegiatan

  1. Buka Packet Tracer kalian dan buat topologinya
  2. Lalu pada masing Router tentukan IPnya. Disini kita mulai dengan Router0nya
    Router(config)#interface fa0/0
    Router(config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.0.0
    Router(config-if)#no shutdown
    Router(config-if)#exit
    Router(config)#interface S2/0
    Router(config-if)#clock rate 64000
    Router(config-if)#ip address 172.32.0.1 255.255.0.0
    Router(config-if)#no shutdown
    Router(config-if)#end
  3. Kemudian Router1
    Router(config)#interface fa0/0
    Router(config-if)#ip address 172.64.0.1 255.255.0.0
    Router(config-if)#no shutdown
    Router(config-if)#exit
    Router(config)#interface S2/0
    Router(config-if)#ip address 172.32.0.2 255.255.0.0
    Router(config-if)#no shutdown
    Router(config-if)#exit
    Router(config)#interface S3/0
    Router(config-if)#clock rate 64000
    Router(config-if)#ip address 172.128.0.1 255.255.0.0
    Router(config-if)#end
  4. Berikutnya Router2
    Router(config)#interface fa0/0
    Router(config-if)#ip address 172.254.0.1 255.255.0.0
    Router(config-if)#no shutdown
    Router(config-if)#exit
    Router(config)#interface S3/0
    Router(config-if)#ip address 172.128.0.2 255.255.0.0
    Router(config-if)#no shutdown
    Router(config-if)#end
  5. Jika sudah, selanjutya kita konfigurasi OSPFnya. Masuk di Router0
    Router(config)#route ospg 1
    Router(config-router)#network 172.16.0.0 0.0.255.255 area 0
    Router(config-router)#network 172.32.0.0 0.0.255.255 area 0
    Router(config-router)#end
    Router#copy running-config startup-config
  6. Lalu pindah ke konfigurasi Router1
    Router(config)#route ospf 1
    Router(config-router)#network 172.32.0.0 0.0.255.255 area 0
    Router(config-router)#network 172.64.0.0 0.0.255.255 area 0
    Router(config-router)#network 172.128.0.0 0.0.255.255 area 0
    Router(config-router)#end
    Router#copy running-config startup-config
  7. Kemudian yg terakhir di Router2
    Router(config)#router ospf 1
    Router(config-router)#network 172.128.0.0 0.0.255.255 area 0
    Router(config-router)#network 172.254.0.0 0.0.255.255 area 0
    Router(config-router)#end
F. Tes

Sekarang, coba kalian ping pada masing-masing router. Apakah sukses atau tidak? Jika sukses, coba beri IP dan gateway pada masing-masing PC atau host. Jika sudah, coba ping masing PC atau host kalian. Apakah sudah berhasil?

G. Hasil dan Kesimpulan

Router dapat terhubung karena kita telah mengkonfigurasinya dengan OSPF. Ternyata OSPF konsepnya adalah setiap IP pada router seperti dijadikan gateway dengan memanfaatkan sambungan port yg sudah diberi IP dengan subnet yg sama. Sehingga, IP lainnya yg ada didalam port pada router bisa terhubung.

I. Referensi

Omnisecu.com

Jika ada yg masih bingung terhadap konfigurasinya, bisa ditanyakan di komentar. Kami usahakan, kami akan membantu masalah kalian :-D
Semoga Bermanfaat :)

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Wednesday, July 20, 2016

Membuat Simulasi Jaringan VLAN di Packet Tracer

Posted by with 1 comment
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan kali kita akan belajar, bagaimana caranya membuat Jaringan VLAN di Packet Tracer. VLAN berada di OSI Layer 2 dan pada Layer 2 ada Switch jadi bisa dikatakan kita akan belajar Switching. Baiklah, sebelum memulai, ada baiknya kita pelajari dulu. Apa itu VLAN?

A. Pengertian

Virtual LAN atau VLAN adalah sekelompok perangkat pada satu LAN atau lebih yg dikonfigurasikan menggunakan perangkat pihak ketiga sehingga dapat berkomunikasi seperti halnya perangkat tesebut terhubung ke jaringan yg sama, padahal perangkat tersebut berada pada jumlah segmen LAN yg berbeda. Jadi karena VLAN membutuhkan pihak ketiga berarti VLAN tidak bisa berdiri sendiri dan kita harus mengkonfigurasinya sendiri sesuai keinginan kita.

B. Latar Belakang

Misalnya kita ingin menghubungkan dua LAB yg memilki server sendiri-sendiri lalu kita ingin menghubungkannya menggunakan satu switch saja. Berikut contoh topologinya

Lalu client akan bisa terhubung dengan menggunakan DHCP pada jaringan server. Sebelum mensetting DHCP, kita harus mengkonfigurasi VLAN IDnya dulu, karena jika kita langsung mensetting DHCP maka PC client akan bingung karena kedua server sama-sama terhubung ke dalam switch dan belum dipisahkan menggunakan VLAN ID.

C. Alat dan Bahan

1. PC atau Laptop
2. Packet Tracer

D. Maksud dan Tujuan

Disini nanti kita akan membuat dua VLAN, yaitu VLAN 100 lab_a dan VLAN 200 lab_b. Lalu nanti kita akan menambahkan satu router untuk dihubungkan ke port Switch agar server bisa saling terhubung.

E. Tahap Pelaksanaan Kegiatan

  1. Langkah pertama, buka packet tracer kalian dan buat topologi seperti diatas. Perhatikan port-port yg kalian sambungkan, karena itu juga berpengaruh terhadap konfigurasinya. Misalnya disini:
    • Port 1-5 kami gunakan untuk LAB A
    • Port 11-15 kami gunakan untuk LAB B
    • Lalu port 24 kami gunakan untuk routernya
  2. Kemudian berikan IP dan Gateway pada kedua server tersebut. Misalnya seperti ini:
    Server0: IP 172.16.10.1/24
                   Gateway 172.16.10.254
    Server1: IP 192.168.1.1/24
                   Gateway 192.168.1.254
  3. Disitu gatewaynya ada di Router, jadi server bisa saling terhubung.
  4. Jika sudah di konfigurasi dan paham, lalu kita menuju ke konfigurasi switchnya. Masuk pada tab CLI dan kalian enablekan
  5. Lalu ketikkan perintah seperti ini
    Switch#vlan database
    Switch(vlan)#vlan 100 name lab_a
    Switch(vlan)#vlan 200 name lab_b
    Switch(vlan)#exit
    Switch#sh vlan
  6. Fungsi dari perintah tersebut adalah membuat VLAN ID untuk masing-masing server. Disitu tidak harus 100 atau 200, yg penting kalian isi bebas diantar 1-1005. Jika ingin lebih tahu terhadap VLAN ID, berikut link untuk menjelaskan lebih detail tentang VLAN ID
  7. Kembali ke tutorial. Setelah kalian membuat VLAN, maka akan muncul seperti ini dan akan muncul VLAN ID yg telah kita buat
     
  8. Jika sudah membuat VLAN ID, maka kita masukkan port-port yg digunakan LAB A dan LAB B. Disini LAB A dan LAB B kita berikan masing-masing VLAN ID. Misalnya contohnya seperti ini:
    Switch(config)#interface fa0/1
    Switch(config-if)#switchport access vlan 100
    Switch(config-if)#exit
    Switch(config)#interface fa0/2
    Switch(config-if)#switchport access vlan 100
    Switch(config-if)#exit
    Switch(config)#interface fa0/3
    Switch(config-if)#switchport access vlan 100
    Switch(config-if)#exit
    Switch(config)#interface fa0/4
    Switch(config-if)#switchport access vlan 100
    Switch(config-if)#exit
    Switch(config)#interface fa0/5
    Switch(config-if)#switchport access vlan 100
    Switch(config-if)#end
  9. Selanjutnya, kita berikan VLAN ID pada LAB B
    Switch(config)#interface fa0/11
    Switch(config-if)#switchport access vlan 200
    Switch(config-if)#exit
    Switch(config)#interface fa0/12
    Switch(config-if)#switchport access vlan 200
    Switch(config-if)#exit
    Switch(config)#interface fa0/13
    Switch(config-if)#switchport access vlan 200
    Switch(config-if)#exit
    Switch(config)#interface fa0/14
    Switch(config-if)#switchport access vlan 200
    Switch(config-if)#exit
    Switch(config)#interface fa0/15
    Switch(config-if)#switchport access vlan 200
    Switch(config-if)#end
    Switch#sh vlan
  10. Setelah itu maka akan muncul port-port yg aktif setelah kita beri VLAN ID
  11. Langkah berikutnya, kita tambahkan satu Router untuk menghubungkan kedua server LAB. Seperti ini misalnya
  12. Lalu kita aktifkan gatewaynya pada Router
    Router(config)#interface fa0/0.100
    Router(config-subif)#encapsulation dot1q 100
    Router(config-subif)#ip address 172.16.10.254 255.255.0.0
    Router(config-subif)#end
  13. Selanjutnya untuk yg VLAN 200
    Router(config)#interface fa0/0.200
    Router(config-subif)#encapsulation dot1q 200
    Router(config-subif)#ip address 192.168.1.254 255.255.255.0
    Router(config-subif)#exit
    Router(config)#interface fa0/0
    Router(config-if)#no shutdown
  14. Selanjutnya kita lihat hasilnya
  15. Tetapi hal itu, server masih tidak bisa saling terhubung. Karena pada port routernya harus kita masukkan ke mode trunk. Caranya yaitu masukkan perintah seperti ini di Switchnya
    Switch(config)#interface fa0/24
    Switch(config-if)#switchport mode trunk
    Switch(config-if)#end
  16. Sekarang kita coba ping server LAB A menuju ke server LAB B atau sebaliknya
  17. Ternyata sudah berhasil terhubung
F. Hasil dan Kesimpulan

Pada topologi seperti ini, kita bisa mengkonfigurasi DHCP setelah kita memisahkan port-port LAB A dan B yaitu menggunakan VLAN ID. Karena jika tidak dipisahkan atau istilahnya tidak diberi ID masing-masing maka setiap PC client yg ada di LAB A dan B akan bingung memilih server yg akan diminta atau request service DHCP. Kemudian, Server belum bisa terhubung karena IP mereka berbeda terhadap satu sama lain. Maka digunakanlah Router untuk merouting IP yg berbeda sehingga kedua server bisa saling terhubung. Tetapi saat setelah router di konfigurasi, kedua server merasa belum terhubung dengan router karena pada port Router belum di aktifkan mode Trunk.

G. Referensi

Ebook Belajar Packet Tracer

Semoga Bermanfaat :)

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Belajar Konsep EIGRP pada Cisco Packet Tracer

Posted by with No comments
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Pada kesempatan kali ini kami akan sharing atau belajar bersama-sama tentang Konsep EIGRP pada Cisco Packet Tracer. Sebelum langsung menuju tahap pelaksanaan, mari mengenal lebih dulu. Apa itu EIGRP?

A. Pengertian

EIGRP(Enhanced Interior Gateway Routing Protocol) adalah sebuah lanjutan jarak-vector routing protokol yg digunakan pada jaringan komputer untuk otomatisasi pilihan dan konfigurasi routing. Protokol ini hanya untuk router Cisco karena pihak perusahaan Cisco lah yg mengembangkan protokol ini.

B. Latar Belakang
Bagaimana caranya kita menghubungkan dua router yg memiliki IP dengan subnet yg berbeda. Seperti misalnya berikut topologi yg akan kami terapkan

Nha, dalam hal itu kita akan menggunakan protokol EIGRP guna menyambungkan router dengan subnet berbeda.

C. Alat dan Bahan

1. PC atau Laptop
2. Packet Tracer

D. Maksud dan Tujuan

EIGRP berfungsi untuk menghubungkan router 1 dengan router lain dengan cara mengenalkan network-network pada setiap interface yg berada pada router itu sendiri.

E.Tahap Pelaksanaan Kegiatan

  1. Buka Packet Tracer dan buat topologi seperti diatas atau topologi versi kalian sendiri
  2. Atur IPnya menjadi seperti ini:
    PC0: 192.168.1.2[IP] 255.255.255.0[Netmask] 192.168.1.3[Gateway]
    PC1: 192.168.10.2[IP] 255.255.255.240[Netmask] 172.168.10.3[Gateway]
  3. Kemudian kita pindah ke konfigurasi Router0 dan masuk pada tab CLI. Lalu ketikkan perintah seperti ini
    Router>enable
    Router#configure terminal
    Router(config)#interface fa0/0
    Router(config-if)#ip address 192.168.1.3 255.255.255.0
    Router(config-if)#no shutdown
    Router(config-if)#exit
    Router(config)#interface fa0/1
    Router(config-if)#ip address 192.168.0.1 255.255.255.252
    Router(config-if)#no shutdown
    Router(config-if)#end
    Router#write
  4. Lalu pindah ke konfigurasi Router1. Perintahnya sama cuma beda IP yg akan kita isi di Router1 ini
    Router>enable
    Router#configure terminal
    Router(config)#interface fa0/0
    Router(config-if)#ip address 172.168.10.3 255.255.255.240
    Router(config-if)#no shutdown
    Router(config-if)#exit
    Router(config)#interface fa0/1
    Router(config-if)#ip address 192.168.0.2 255.255.255.252
    Router(config-if)#no shutdown
    Router(config-if)#end
    Router#write
  5. Jika semua router sudah diberi IP maka PC0 tidak bisa langsung terhubung dengan PC1 karena disini belum kita routing. Nha disini kita akan menggunakan protokol EIGRP untuk routing
  6. Untuk menggunakan protokol EIGRP caranya yaitu kalian masuk ke konfigurasi Router0 dan ketikkan perintah berikut
    Router(config)#router eigrp 10
    Router(config-router)#network 192.168.1.0
    Router(config-router)#network 192.168.0.0
    Router(config-router)#end
    Router#write
  7. Berikutnya masuk Router1. Perintahnya sama hanya beda IP yg akan kita masukkan
    Router(config)#router eigrp 10
    Router(config-router)#network 172.168.10.0
    Router(config-router)#network 192.168.0.0
    Router(config-router)#end
    Router#write
  8. Jika sudah, coba kalian ping dari PC0 ke IP PC1 atau sebaliknya. Misalnya seperti ini
  9. Selesai
F. Hasil dan Kesimpulan

Disini bisa kita simpulkan bahwa fungsi router adalah menyambungkan dua IP dengan subnet yg berbeda bisa dihubungkan atau disambungkan. Caranya ya dengan teknik routing dan disini kita menggunakan EIGRP routing protokol untuk menyambungkan kedua router tersebut sehingga PC client bisa terhubung dengan PC lainnya.

G. Referensi

Ebook Belajar Packet Tracer

Semoga Bermanfaat :)

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Tuesday, July 19, 2016

Simulasi Membuat Server DNS Pada Jaringan di Packet Tracer

Posted by with 2 comments
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan kali ini, kami akan sharing tentang simulasi Membuat Server DNS Pada Jaringan di Packet Tracer. Baiklah, langsung saja menuju tahap pertama

A. Pengertian

DNS(Domain Name System) adalah sebuah sistem yg menyimpan informasi tentang nama host atau nama domain dalam bentuk basis data tersebar(distributed database) di dalam jaringan komputer, misalkan internet. Jadi intinya, DNS berfungsi untuk menerjemahkan atau mengubah IP menjadi nama domain atau sebaliknya.

B. Latar Belakang

Kemarin kita telah belajar bagaimana cara mengkases service HTTP yg telah disediakan oleh pihak server. Tetapi dalam mengkases tersebut, kita harus tau atau menghafalkan IPnya. Nha disini nanti, kita akan belajar bagaimana mengubah IP server menjadi nama domain untuk diakses seperti layaknya http.
Berikut topologi yg akan kita gunakan nanti:


C. Alat dan Bahan

1. PC atau Laptop
2. Packet Tracer

D. Maksud dan Tujuan

Kita bisa belajar konsep dari DNS, bagaimana selama ini kita bisa mengakses website-website yg ada di Internet tanpa harus mengetikkan IP dari website tersebut. Cukup mengetikkan domainnya, lalu kita bisa mengakses layanan dari website tersebut.

E. Tahap Pelaksanaan Kegiatan

  1. Langkah pertama, buat topologinya dulu. Terserah mau topologinya seperti apa yg penting intinya PC client bisa terhubung ke jaringan servernya.
  2. Silahkan tentukan IP server kalian dan IP PC client lalu jangan lupa pada PC client diberi gateway IP server yg telah kalian buat. Misalnya, disini kami menggunakan IP:
    IP Server0:192.168.254.1 netmask:255.255.255.0(Untuk HTTP)
    IP Server1:192.168.254.2 netmask:255.255.255.0(Untuk DNS)
    IP PC0:192.168.254.3 netmask:255.255.255.0 gateway:192.168.254.2(client)
  3. Kemudian pada server0, aktifkan service httpnya
  4. Lalu kita menuju server1. Pada tab services, di service DNS kalian aktifkan dan isi nama domain serta isi IP Address server yg telah diaktifkan HTTP tadi. Kemudian Add.
  5. Berikutnya buka PC0 dan pada tab Desktop kalian pilih Web Browser untuk mencoba apakah DNS sudah bisa atau belum.
  6. Setelah itu tulis nama domain yg kalian buat tadi di url dan jika berhasil maka tampilannya akan seperti ini
     
  7. Selesai

F. Hasil dan Kesimpulan

Jadi kita bisa mengubah IP menjadi nama domain jika HTTP  dan DNS diaktifkan. Jika kita cuma mengaktifkan DNS saja, maka tampilan web tidak akan keluar. Berarti, nama domain yg kita ketikkan tadi memanggil IP yg telah di isi tadi, lalu menemukan service HTTP. Sehingga, munculah tampilan HTTP yg telah diaktifkan

G. Referensi

Ebook Belajar Packet Tracer

Semoga Bermanfaat :)

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Simulasi DHCP Server Pada Jaringan di Packet Tracer

Posted by with No comments
Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Pada kesempatan kali ini, kami akan sharing tentang bagaimana caranya mensimulasikan jaringan DHCP Server pada Jaringan di Packet Tracer. Sebelum memulai, ada baiknya kita mengenali lebih dulu apa tujuan kita melakukan kegiatan ini...

A. Pengertian

DHCP server adalah sebuah protokol jaringan yg berfungsi untuk memberikan IP kepada client yg meminta. Jadi client tidak usah mengkonfigurasi IPnya untuk menghubungkan ke jaringan server dan mendapatkan hak akses jaringan atau service yg telah disediakan oleh server untuk clientnya.

B. Latar Belakang

Nanti kami akan menggunakan topologi seperti ini untuk mencoba membangun DHCP server di Packet Tracer.

Jadi nanti kita hanya akan mengkonfigurasi servernya saja dan client tinggal meminta IP ke server.

C. Alat  dan Bahan

1. PC atau Laptop
2. Packet Tracer

D. Maksud dan Tujuan

Kita akan belajar bagaimana DHCP Server bekerja sesuai protokolnya melalui konfigurasi yg akan kita lakukan nanti. Jadi kita bisa lebih mengerti bagaimana jaringan terbentuk antara server dengan client pada DHCP Server.

E. Tahap Pelaksanaan Kegiatan

  1. Buat topologi seperti diatas atau kalian juga bisa membuat topologi dengan versi kalian sendiri.
  2. Lalu buka tab config pada server dan tentukan IP server kalian. Seperti misalnya pada gambar berikut ini
  3. Kemudian pada tab Services, pastikan service DHCP sudah aktif dan isi Start IP Address dan Maximum number of user, lalu add. Seperti ini
  4. Setelah itu kita pindah ke PC0 atau client, untuk melakukan request DHCP atau mencoba DHCP yg telah kalian konfigurasi. Pada tab Desktop kalian pilih IP Configuration dan klik pada DHCP lalu jika berhasil maka akan muncul DHCP request successful.
  5. Tetapi jika tidak berhasil maka akan muncul seperti ini
     
  6. Berikutnya, kalian coba ping IP server apakah bisa atau tidak
     
  7. Selesai 
F. Hasil dan Kesimpulan

Hasilnya adalah pada PC client bisa terhubung dengan servernya. Sehingga PC client telah menggunakan layanan atau service yg telah diberikan kepada Server. Lalu client bisa menggunakan layanan atau service dari server karena server sudah mengkonfigurasi services untuk diakses clientnya.

G. Referensi

Ebook Belajar Packet Tracer

Semoga Bermanfaat :)

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.